Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Paragraf dalam Bahasa Indonesia

Sebuah paragraf brasal dari bahasa Paragraf diserap dari bahasa Inggris paragraph. Kata ini pun berasal darikataYunani:para-yang berarti‘sebelum’ grafein yang berarti‘menulis yaitu seperangkat kalimat yang memberikan suatu jenis tulisan yang memiliki gagasan atau ide. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Awal paragraf ditandai dengan masuknya baris baru.atau dalam kata lain adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Dalam beberapa hal awal paragraf telah ditandai oleh pilcrow (¶).


Syarat-Syarat Paragraf

a) Kesatuan Paragraf
Dalam sebuah paragraf terdapat hanya satu pokok pikiran. Kalimat-kalimat yang membentuk paragraf perlu ditata secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat yang menyimpang dari ide pokok paragraf itu. Kalau ada kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran paragraf, paragraf menjadi tidak berpautan, tidak utuh. Kalimat yang menyimpang harus dikeluarkan dari paragraf.
b) Kepaduan Paragraf
Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis dan melalui ungkapan-ungkapan pengait antar kalimat. Urutan yang logis akan terlihat dalam susunan kalimat-kalimat dalam paragraf.
c) Adanya Kalimat Pokok
Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.
d) Adanya Kalimat Penjelas
Adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.
Tujuan Paragraf
memudahkan dalam memahami suatu tema
Unsur kebahasaan
Repetisi : pengulangan kata-kata yang dianggap cukup penting atau menjadi topik pembahasan.
Kata Ganti.
Ungkapan pengait paragraf dapat juga berupa kata ganti, baik kata ganti orang maupun kata ganti yang lain.
1. Kata Ganti Orang
Dalam usaha memadu kalimat-kalimat dalam suatu paragraf, banyak menggunakan kata ganti orang. Pemakaian kat ganti ini berguna untuk menghindari penyebutan nama orang berkali-kali. Kata ganti yang dimaksud adalah saya, aku, ku, kita, kami (kaa ganti orang pertama), engkau, kau, kamu, mu, kamu sekalian (kata ganti orang kedua), dia, ia, beliau, mereka, dan nya (kata ganti orang ketiga). Contoh :
2. Kata Ganti yang lain
Kata ganti lain yang digunakan dalam meciptakan kepaduan paragraf ialah itu, ini, tadi, begitu, demikian, di situ, ke situ, di atas, di sana, dan sebagainya.
3. Kata Kunci
Di samping itu, ungkapan pangait dapat pula berupa pengulangan kata-kata kunci, seperti kata polusi udara pada contoh paragraf yang pertama. Pengulangan kata-kata kunci ini perlu dilakukan dengan hati-hati (tidak terlalau sering).
Kata transisi : kata yang berada di antara kata ganti dan kata repetisi.
Macam-macam kata transisi :
1. tambahan: lebih lagi, tambah pula, di smping itu,...
2. pertentangan: akan tetapi, bagaimanapun,
sebaiknya,...
3. perbandingan: sebagaimana, dalam hal yang
demikian
4. akibat/hasil: sebab itu, oleh sebab itu, jadi,...
5. tujuan: untuk itu, untuk maksud itu, supaya,...
6. singkatan, contoh, intensifikasi: singkatnya, dengan
kata lain, sesungguhnya,...
7. waktu: sementara itu, kemarin, segera
8. tempat: di sana, berikatan dengan, berdampingan
dengan,...
- Bagian-Bagian Suatu Paragraf yang Baik
A. Terdapat ide atau gagasan yang menarik dan diperlukan untuk merangkai keseluruhan tulisan.
B. Kalimat yang satu dengan yang lain saling berkaitan dan berhubungan dengan wajar.

Macam-macam Paragraf menurut teknik pemaparannya
a. Deskriptif
Paragraf Deksriptif adalah menggambarkan suatu kejadian dengan kata kata yang merangsang indra agar realistis. Paragraf ini melukiskan apa yang terlihat di depan mata. Jadi, sifat dari paragraph ini tata ruang atau tata letak. Pembicaraannya dapat berurutan dari atas ke bawah atau dari kiri ke kanan. Dengan kata lain, deskriptif berurusan dengan hal-hal kecil yang tertangkap oleh panca indera.
b. Ekspositoris
Paragraf Ekspositoris kadang disebut juga sebagai paragraf paparan. menguraikan sesuatu sejelas jelasnya agar pembaca mudah mengerti dan jelas. Paragraf ini menampilkan suatu objek. Peninjauannya tertuju pada satu unsur saja. Penyampaiannya dapat menggunakan perkembangan analisis kronolis atau keruangan.
c. Argumentatif
Paragraf argumentatif sebenarnya dapat dimasukkan ke dalam ekspositiris.Berisi fakta yang tidak untuk persuasif melainkan hanya menegaskan pendapat penulis. Paragraf ini lebih bersifat membujuk atau meyakinkan pembaca terhadap suatu hal atau objek.
d. Naratif
Karangan narasi biasanya dihubung-hubungkan dengan cerita. menceritakan suatu kejadian berdasarkan kronologi.Oleh sebab itu, karangan narasi atau paragraf narasi hanya kita temukan dalam novel, cerpen, atau hikayat.
Macam-macam Paragraf berdasarkan Nalar
Letak kalimat topik pada paragraf-paragraf itu berbeda-beda. Paragraf yang meletakkan kalimat topik pada awal paragraf, disebut paragraf deduktif, sedangkan paragraf yang meletakkan kalimat topik di akhir paragraf disebut paragraf induktif.
Kalimat topik ideal adalah kalimat topik yang jelas maksudnya dan mudah dipahami. Pembaca tidak usah berpikir, lama-lama apa yang dimaksudnya oleh penulis. Biasanya, kalimat yang mudah dipahami itu adalah kalimat yangsederhana, ringkas, dan tidak berbelit-belit. Sebaliknya, kalimat topik yang tidak ideal atau kalimat tidak jelas dan membingungkan, harus dihindari.
Kalimat topik yang baik adalah kalimat umum atau kalimat yang tidak mendetail.
a. Paragraf Deduksi
Kalimat topik dikembangkan dengan pemaparan atau sampai bagian-bagian kecil sehingga pengertian kalimat topik umum menjadi jelas. Paragraf yang cara pengembangannya seperti ini disebut pargraf deduksi papran yang biasa kita kenal dengan nama paragraph deduksi.Topik paragraph adalah pikiran utama di dalam sebuah paragraf. Semua pembicaraan dalam paragraf itu terpusat pada pikiran utama ini. Oleh sebab itu, kadang-kadang di sebut juga gagasan pokok di dalam sebuah paragraf. Apa yang menjadi pokok menjadi pembicaraan dalam sebuah paragraf, itulah topik paragraf. Topik paragraf dijabarkan dalam kalimat topik atau kalimat utama.
b. Paragraf Induksi
Pargraf dimulai dengan penjelasan bagian-bagian kongkrit yang dituangkan dalam beberapa kalimat pengembang penjelasan itu pengarang samapi kepada kesimpulan umum dinamakan kalimat topic pada akhir pargraf. Pargraf yang tersusun seperti ini disebut paragraf induksi.
c. Paragraf Campuran
Paragraf dapat dimulai dengan kalimat topic disusul kalimat umum dan diakhiri kalimat penegas. Sebaliknya dapat pula kalimat penegas terbagi dua, sebagian di akhir paragraf dan kaliamt topiknya ditengah. Paragraph yang terbentuk dengan cara pertama disebut paragraph campuran / kombinasi.

Macam-Macam Paragraf menurut Menurut Jenis
Dalam sebuah karangan biasanya terdapat tiga macam paragraf jika dilihat dari segi jenisnya.
1. Paragraf Pembuka
Paragraf ini merupakan pembuka atau pengantar untuk samai pada segala pembicaraan yang akan menyusul kemudian. Paragraf pembuka harus dapat menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup menghubungkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan disajikan selanjutnya. Salah satu cara untuk menerik perhatian ini ialah dengna mengutip pertanyaan yang memberikan rangsangan dari para orang terkemuka atau orang yang terkenal.
2. Paragraf Pengembangan

Paragraf pengembangan ialah paragraf yang terletak antara paragraf pembuka dan paragraf yang terakhir sekali di dalam bab atau anak bab. Paragraf ini mengembangkan pokok pembicaraan yang dirancang. Paragraf pengembangna mengemukakan inti persoalan yang akan dikemukakan. Satu paragraf dan paragraf lain harus memperlihatkan hubungan dengan cara ekspositoris, dengan cara deskriptif, dengan cara naratif, atau dengan cara argumentative yang akan dibicarakan pada halaman-halaman selanjutnya.
3. Paragraf Penutup

Paragraf penutup adalah paragraf yang terdapat pada akhir karangan atau pada akhir suatu kesatuan yang lebih kecil di dalam karangan itu. Paragraf penutup berupa simpulan semua pembicaraan yang telah dipaparkan pada bagian-bagian sebelumnya.


Metode pengembangan paragraf

Metode Klimaks pengembangan gagasan mulai dari yang rendah ke yang paling tinggi
Metode pandangan Pengembangan gagasan dengan cara memandang sesuatu
Metode Perbandingan dan Pertentangan Pengembangan gagasan dengan menunjukkan persamaan dan perbedaan objek
Metode Analogi
Pengembangan gagasan dengan Metode Analogi membandingkan segi kesamaan dua al berbeda
Metode Contoh
Pengenbangan gagasan disertai dengan contoh.
Metode proses
Pengembangan gagasan dengan mengemukakan Metode Proses tindakan/ perbuatan/ peristiwa/
Metode Sebab-akibat
Pengembangan gagasan berupa rincian-rincian akibat suatu sebab
Metode akibat- sebab
Pengembangan gagasan berupa rincian-rincian sebab suatu akibat
Metode umum-khusus
Pengembangan gagasan dengan cara mulai dari hal-hal umum ke hal-hal khusus
Metode khusus-umum
Pengembangan gagasan dengan cara mulai dari hal-hal khusus ke hal-hal umum

Sumber:
http://organisasi.org/pengertian_paragraf_alinea_dan_bagian_dari_paragraf_bahasa_indonesia
http://penduyangel-123.livejournal.com/2067.html
http://file.upi.edu/Direktori/C%20-20FPBS/JUR.%20PEND.%20BHS.%20DAN%20SASTRA%20INDONESIA/196306081988031%20-%20MEMEN%20DURACHMAN/Paragrafx.pdf

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar